07.51
0

Satu lagi acara akbar yang dipersembahkan oleh Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Diponegoro dengan menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia dan berpartner dengan PT. Njonja Meneer sebagai perusahaan jamu terbesar di Indonesia dengan tajuk Seminar dan Loka Karya bertemakan "GBHN: Gerakan Budidaya Herbal Nasional". Simak beberpa rilis pers sebagai berikut.


Semarang, 03 Desember- Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Sesmenko PMK), Sugihartatmo membuka secara resmi acara Seminar dan Lokakarya Gerakan Nasional Budi Daya Tanaman dan Produk Herbal Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Rakyat bertempat di kampus FISIP Universitas Diponegoro Semarang, Selasa pagi (2/12). (yn/humas).

Pada sambutannya Sesmenko menegaskan jamu merupakan aset bangsa yang berkontribusi dalam upaya menyehatkan masyarakat. untuk itu, persepsi-persepsi positif tentang jamu harus terus ditumbuhkan, terutama di kalangan anak-anak muda agar mereka juga menggemari jamu sehingga kelangsungan jamu akan selalu terjaga. Seperti di lingkungan sekolah dan universitas atau dapat pula di pertemuan-pertemuan lembaga pemerintah.


Jamu Juga untuk Orang Muda

... ada 3.000 bahan herbal yang berguna untuk jamu...
Semarang (ANTARA News) - Ketua Gabungan Pengusaha Jamu, Charles Saerang, mengatakan jamu bukan hanya konsumsi untuk kalangan orang tua, melainkan juga mulai banyak anak muda menggemarinya.

"Banyak yang berpikiran mengonsumsi jamu hanya orang-orang tua. Kenapa masyarakat muda kurang menyukai jamu? Maka, jamu harus terus dikenalkan kepada anak-anak muda," katanya, di Semarang, Selasa.

Hal itu diungkapkannya usai Semiloka Gerakan Nasional Budi Daya Tanaman dan Produk Herbal Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Rakyat bertempat di kampus FISIP Universitas Diponegoro Semarang.

Menurut dia, jamu yang merupakan produk unggulan Indonesia sebagai warisan budaya leluhur memang harus terus dijaga kelestariannya, terutama di kalangan generasi muda yang menjadi penerus bangsa.

"Berbagai upaya bisa dilakukan, seperti mendekatkan jamu kepada kalangan perguruan tinggi (PT). Misalnya, di Undip ini. Pak Rektor juga mencanangkan gerakan minum jamu setiap Jumat," katanya.

Dengan mendekatkan jamu kepada kalangan intelektual, kata dia, "image" selama ini bahwa jamu hanya dikonsumsi orang-orang pinggiran tidak berlaku lagi. Jamu juga dikonsumsi kalangan intelektual.

Apalagi, kata dia, ragam jamu makin hari juga makin bertambah, seperti mulai banyaknya produk-produk kreasi dan modifikasi dari jamu, seperti dikemas dalam campuran minuman kopi atau teh.

Kalangan PT, kata dia, bisa diajak untuk melakukan riset terhadap jamu, baik dalam peningkatan kualitas bahan baku, pengemasan, maupun pencitraan, agar jamu makin dikenal luas oleh masyarakat.

"Jamu sudah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Sebagai tradisi budaya yang harus dilestarikan, diangkat posisinya. Setidaknya ada 3.000 bahan herbal yang berguna untuk jamu," katanya.

Untuk lebih mengangkat citra jamu di kalangan anak-anak muda, kata dia, mahasiswa di kampus-kampus juga perlu diajak untuk berkompetisi dalam melakukan berbagai riset dan penelitian tentang jamu.

"Disiapkan kompetisi tentang jamu, seperti branding dan packaging. Dengan mengajak kalangan mahasiswa berpikir kreatif, jamu akan lebih diminati kalangan anak muda," tukas Saerang.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sugihartatmo, mengatakan, jamu merupakan aset bangsa yang berkontribusi dalam upaya menyehatkan masyarakat.

Persepsi-persepsi positif tentang jamu, kata dia, harus terus ditumbuhkan, terutama di kalangan anak-anak muda agar mereka juga menggemari jamu sehingga kelangsungan jamu akan selalu terjaga.

"Bagus sekali kalau minuman jamu disosialisasikan di kampus, termasuk dalam pertemuan-pertemuan level pemerintah. Bahwa jamu itu bukan hanya dikonsumsi orang-orang tua," katanya.


Liputan6.com, Semarang - Jamu merupakan warisan leluhur ratusan tahun yang lalu. Untuk mendorong minat mengonsumsi jamu, khususnya kaum muda, di Kota Semarang, Jawa Tengah, gabungan pengusaha jamu Indonesia blusukan ke sejumlah universitas di Semarang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (5/12/2014), salah satu blusukan para pengusaha jamu adalah ke Universitas Diponegoro (Undip). Tak hanya diajak minum jamu gendong, mahasiswa juga diberikan pengetahuan mengenai manfaat dan kegunaan jamu bagi kesehatan.
Bak gayung bersambut, blusukan penggiat jamu Indonesia disambut hangat oleh sejumlah mahasiswa. Para mahasiswa terlihat antusias mencoba aneka jamu yang disediakan.
Para mahasiswa mengaku senang jika setiap Jumat di Undip diwajibkan minum jamu bersama. Mereka juga berharap agar terus diadakan sosialisasi minum jamu. Selain memberikan pengetahuan tentang manfaat jamu, juga memberikan kesehatan tubuh. (Vra/Rmn)

0 comments:

Posting Komentar