Bekasi (voa-Islam) – Masih dalam Tabligh Akbar
“Bekasi Bersyariah” di Masjid Islamic Center Bekasi, belum lama ini,
Ustadz Abu Muhammad Jibril dari Majelis Mujahidin Indonesia menegaskan,
syariat Islam tidak akan tegak, jika tidak ada penegaknya. Sesungguhnya
orang yang menentang, mengingkari, dan tidak mempercayai Al Quran,
mereka pasti akan binasa. Sangat disayangkan, statement SBY yang
menyatakan perang dengan mengatakan, tidak ada ideologi lain selain
Pancasila
Pancasila yang dianggap hasil galian Soekarno itu diteruskan oleh
Soeharto, yang menetapkan, Pancasila adalah satu-satunya ideologi,
dimana semua agama berada dibawahnya. Padahal, asas Pancasila ditemukan
dalam Kitab Talmud. Asas pertama, monotheisme diganti dengan Ketuhahan.
Kedua, Nasonalisme, berbangsa, berbahasa dan bertanah air satu tanah
Yahudi. Kemanusiaan yang adil dan beradab bagi bangsa Yahudi. Kembali
pada Pancasila, berarti kembali pada doktrin Yahudi. Padahal, Allah
sudah menetapkan: Ikutilah jalan-Ku yang lurus, jangan ikuti
jalan-jalan yang lain selain yang ditunjukkan oleh Al Qur’an.
“Jika kalian mengikuti jalan Pancasila, nasionalisme, liberalisme,
komunisme, kalian pasti bercerai-berai dan akan binasa. Satu-satunya
jalan yang menyelamatkan umat Islam adalah Al Qur'an, tiada yang lain,”
ujarnya.
Para penguasa di negeri ini lebih memilih ajaran nenek moyangnya,
yakni Pancasila. Ketika ditawari Al Qur'an, syariat Islam mereka
menolak. Jika Indonesia ingin menjadi lebih baik, maka ganti rezim ganti
sistem, jadikan Islam sebagai sistem yang mengatur kehidupan berbangsa
dan bernegara.
“Amalkan seluruh ajaran Islam, jangan ikuti langkah setan, karena
setan musuhmu yang paling nyata. Artinya, laksanakan Islam seluruhnya
dalam bentuk kekuasaan atau negara. Ketahuilah, Rasulullah Saw, Abu
Bakar As-Shiddiq ra, Umar bin Khaththatb ra, Utsman bin Affan ra, dan
Ali bin Abi Thalib ra, adalah pelaksana Al Quran dalam bentuk kekuasaan
negara. Maka mustahil kita akan melaksakan Islam jika kita tidak punya
kekuasaan dan negara,” jelas Ustadz.
Saat ini umat Islam harus melaksanakan dakwah dan jihad. Kita tidak
mau dihimpun dalam parlemen bersama Abu Jahal, Abu Lahab. Kita sudah
saksikan, parlemen itu tempat kotor, tempat para koruptor berkumpul.
"Barangsiapa tidak meyakini syariat Islam untuk mengatur di muka
bumi, maka Islamnya, shalatnya, puasanya, zakatnya, hajinya menjadi
batal. Orang yang dikatakan beriman adalah jika ia meyakini bahwa
syariat Islam sebagai penyelamat, tidak ada keberatan hati untuk
menerima syariat Islam," kata Ustadz Abu Jibril.
Apabila diserukan kepada Allah dan Rasulnya untuk berhukum dengan
hukum Allah dan Rasulnya , itulah orang orang sukses dan jaya,
panduannya hanya Quran dan sunnah saja. Jika mengikuti Pancasila, tidak
akan selamat selama-lamanya.
“Kita saksikan hari ini, pemimpin demokrasi di dunia ini sedang
berlaku sombong terhadap umat Islam. Betapa tidak, umat Islam
dijelek-jelekkan, difitnah, diintimiasi, ditangkap, dibunuh dan dibantai
di dunia,” katanya.
wew,,ngeri!sampe segitu nya kah??
BalasHapusitulah Indonesia,,
BalasHapushrus pandai2 kita dalam ber-Indonesia